Kinginan

Memuaskan diri memang sepertinya nggak ada habisnya. Rasa ingin, tidak puas, atau apalah semua yang kadang kita pelihara namun ahirnya menjatuhkan kita. Sesuatu yang membakar semangat, namun disisi lain juga membakar kesrakahan kita. Membuat kita menjadi semakin bersemangat, tentunya nggak harus membuat kita menjadi beringas bukan?

Apakah kita nggak harus punya keinginan? Hmmmmmm, Semua itu sangat kita butuhkan teman, Semua itu merupakan sebuah pemicu semangat kita tapi? Mengapa tadi seperti menyalahkan keinginan itu? Semua itu tinggal seperti apa kita membawa dan mengolahnya. Semua akan menjadi budak kita dan bukan kita yang menjadi budak keinginan kita.

Kadang kita tidak bisa menikmati semua yang sudah kita miliki, sesuatu yang mungkin pada masa yang lalu masih berupa keinginan dan sekarang kita sudah memilikinya. Semua menjadi tak nampak oleh kita karena sudah tertutup dengan semua keinginan kita yang lain. Lalu kita harus gimana dengan kinginan kita yang seabrek ini? Sesuatu yang berbahya akan menjadi manfaat apabila digunakan oleh orang yang mengetahui ilmunya. Ilmu? Ya! Sepertinya ini jawaban dari semua ini temen. Semua haruslah berdasar pada ilmu. Lalu? Ya! Ya! Kita mulai mencari ilmu, jangan sampai energi dan waktu yang sudah kita habiskan untuk mendapatkan semua ini terbuang begitu saja, kita harus tetap bisa menikmatinya.
Puas, apa batas dari “puas” ini? Apabila semua keinginan kita gantungkan pada kata ini, maka apakah kita akan bisa untuk sejenak beristirihat dan menikmati apa yang sudah kita punya? Dan apakah kita dalam mengerjakan sesuatu atau menggapai sesuatu nggak boleh sampai puas? Hmmmmmmm, Puas ini kadang juga bikin kita cape, kita terus-menerus berlari berusaha mencapai pada tingkat kepuasan kita masing-masing. Semua harus seperti apa? Saya tidak ada dan tidak punya jawaban lain teman, saya hanya punya jawaban sama seperti yang diatas. Semuanya akan bisa kita jawab setelah kita mendapatkan ilmunya. ILMU! ILMU! Sepertinya ini kunci dari semua ini.
Mencari gantungan semangat kepada sesuatu yang lebih jelas, mengantungkan semua pada sesuatu yang lebih abadi. Mengapa? Apabila semangat kita gantung pada sesuatu yang tidak jelas, maka sudah pasti kita akan mempunyai semangat yang tidak jelas. Lalu apabila kita menggantungkannya pada sesuatu yang tidak abadi, maka saat sesuatu yang kita gunakan sebagai gantungan semangat kita menghilang maka kita kehilangan semangat kita juga. Pintar-pintar kita mengolah ini semua teman, semua selalu kita pertimbangkan. Pertimbangan? Apakah bukan sesuatu yang membuat lambat? Lambat apabila kita tidak berani, dan kita bukannya membuat pertimbangan tapi justru sebuah ketakutan yang kita bangun, maka itulah yang membuat lambat.
Jadi seperti apa inti dari semua ini? Heheheheheheh!!! Aku juga bingung teman, makanya semua ini kembali kepada kata “ilmu” yang tadi itu. Semua haruslah menggunakan ilmu. Jadi semua ini Cuma itu? Semua ini Cuma pada ilmu? Mau seperti apa kita apabila hidup nggak menggunakan ilmu teman. Mari kita mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Biarlah kata puas itu tak ada batasnya untuk satu keinginan kita ini.
Semua akan menjadi puas apabila kita sudah bisa menikmati semuanya. Maka, jangan sia-siakan semua yang sudah kita dapat dan gapailah semua yang sedang kita inginkan bukan untuk sebagai kepuasan, tapi sebagai keberhasilan dan harapan untuk bisa menikmatinya.

Haduuuuuuuhhhhhhhh!!!!!! Kayaknya aku sudah pusing ni dengan kata-kataku sendiri. Tolong dong temen-temen menambahkan! Tak tunggu ya komentarnya???

Posting Komentar

Komentarnya dong?