Kanker payudara (karsinoma payudara) adalah tumor ganas yang tumbuh di jaringan payudara. Jenis kanker ini sering terjadi pada wanita dan tidak menutup kemungkinan jika terjadi pada kaum pria, hanya kasusnya sangat jarang. Frekuensi kasus penyakit ini relatif tinggi di negara maju dan merupakan yang terbanyak diderita dari jenis kanker lainnya.
Sedangkan di indonesia, menempati peringkat kedua setelah kanker serviks. Bagian payudara yang sering diserang adalah payudara bagian kiri atas (dekat lengan). Gejala-gejala yang dapat dilihat:
* Adanya benjolan pada payudara yang dapat diraba.
* Perubahan bentuk dan ukuran payudara.
* Adanya luka di sekitar puting susu dan sekitarnya yang sukar sembuh.
* Adanya cairan (darah atau nanah-berwarna kuning sampai kehijauan) yang keluar dari puting susu.
* Perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik ke dalam (retraksi).
* Adanya kerutan-kerutan (seperti jeruk purut) pada kulit payudara.
* Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhan jika masih pada stadium awal. Untuk mendeteksi secara dini, dapat dilakukan pemeriksaan sendiri pada payudara setiap 5-7 hari setelah masa menstruasi, dengan mammografi (pemeriksaan dengan sinar X), atau dengan biopsi (mengangkat sedikit jaringan kelenjar susu untuk diagnosis).
Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti tetapi ada beberapa faktor resiko yang memungkinkan seorang wanita terserang penyakit ini, yakni sebagai berikut:
- Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.
- Wanita yang belum pernah hamil dan melahirkan.
- Kehamilan pertama terjadi setelah berumur 30 tahun.
- Mendapat menstruasi pertama pada usia di bawah 12 tahun dan menopause setelah usia 55 tahun.
- Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.
- Obesitas pasca menopause dan Pemakaian alkohol.
- Bahan kimia - Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
- Penggunaan DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.
Banyak faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan. Tetapi, beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup, secara umum bisa mengurangi angka terjadinya kanker. Saat ini, faktor yang terbukti memegang peranan penting dalam proses terjadinya tumor adalah hormon estrogen.
Estrogen merupakan hormon kelamin sekunder yang berfungsi untuk membentuk dan mematangkan organ kelamin wanita, termasuk payudara, selama pubertas. Estrogen memicu pertumbuhan dan pematangan sel di organ kelamin wanita yang disebut sel duct. Sel duct ini kemudian akan membelah secara normal. Saat-saat pematangan sel duct ini merupakan saat yang paling rentan bagi sel tersebut terkena mutasi. Jika ada satu sel yang mengalami mutasi akibat faktor keturunan, radiasi, radikal bebas, dll, maka sel tersebut dapat membelah secara berlebihan yang seterusnya akan berkembang menjadi kanker. Dari sini dapat disimpulkan bahwa estrogen merupakan salah satu faktor yang bertanggung jawab terhadap resiko terjadinya kanker payudara. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar dapat terhindar dari kanker payudara:
* Lakukan deteksi dini (pemeriksaan sendiri) setiap bulan setelah masa haid dan pemeriksaan klinis (mammografi dan biopsi).
* Hindari mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi.
* Penggunaan obat atau alat kontrasepsi yang mengandung hormon harus atas petunjuk dokter.
* Menyusui bayi selama mungkin (sampai sekitar 2 tahun).
* Banyak mengonsumsi buah dan sayur serta kedelai termasuk produk olahannya.
Diambil dari:www.deherba.com
Kanker PayuDara
Update: ... minutes read
Tags:
KESEHATAN
Posting Komentar